BUDAYA KHAS MALUKU UTARA


TARI KATREJI

Tari Katreji sudah ada sejak bangsa Portugis dan Belanda datang ke Indonesia. Selain datang ke Maluku untuk menguasai perdagangan rempah-rempah mereka juga membawa budayanya ke Maluku. Sehingga tarian ini jika dilihat akan sedikit menyerupai tarian-tarian khas eropa. Setelah meninggalkan Indonesia, masyarakat Maluku masih sering menampilkan tarian ini dan disesuaikan dengan kebudayaan lokal di Maluku sehingga menjadi Tari Katreji yang sekarang. Percampuran budaya inilah yang membuat Tari Katreji sangat khas dan memberikan warna baru dalam kesenian tradisional di Maluku.


Hasil gambar untuk PETA MALUKU UTARA

Peta Daerah Maluku Utara


Dalam perkembangannya tarian ini juga bisa divariasikan dengan gerakan atau musik pengiring lainnya. Namun tetap mempertahankan konsep yang sama dimana, tarian tetap dilakukan secara berpasangan (biasanya 5-6 pasang) dan menggunakan busana tradisional khas Provinsi Maluku. Untuk penari wanita akan menggunakan kebaya panjang dan dengan rok panjang serta rambutnya dikonde dan dihiasi dengan hiasan bunga-bunga, sementara penari pria akan menggunakan baju panjang dan celana panjang.

Tari Katreji


Katreji biasanya diiringi dengan musik yang cepat yang menggambarkan keceriaan. Beberapa alat musik yang biasa digunakan untuk pengiring tarian ini adalah ukulele, suling bambu, tifa, dan lain-lain.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA KHAS DARI NEGARA BELANDA

BUDAYA KHAS DARI NEGARA NORWEGIA

BUDAYA KHAS DARI NEGARA RUSIA